18.6.10

Secuil Marmut Merah Jambu

Tadi siang baru aja selesai baca Marmut Merah Jambu, minjem dong, padahal nggak tau punya siapa o.0
di situ ada sebuah paragraf yg sangat mengena (bhs apa ini?) dgn telak dgn saya
this is it:

Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya kita butuhkan dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.


Ngena banget nggak sih? iya.
Marmut merah jambu greaaaatttt, ngakak bgt bacanya
Aduh bang dika kapan ya aku bisa nulis kayak situ?

No comments:

Post a Comment